Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari.
Ringkasan Shahih Bukhari.
Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani.
Kitaabul ilmi
3. Kitab Ilmu
7. Bab: Qiro'ah (membaca) dan Ardh (menalarkan) kepada Ahli Hadits
12-14.(42) al-Hasan, Sufyan, dan Malik berpendapat bahwa qiro'ah (membaca) itu dibolehkan.
44. Dari Sufyan ats-Tsauri dan Malik, keduanya berpendapat bahwa membaca dan memperdengarkan adalah boleh.
45. Dari Sufyan, ia berkata, "Apabila dibacakan kepada seorang muhaddits, maka tidak apa-apa berkata, 'Telah menceritakan kepadaku.' Atau 'Aku telah mendengar.' Sebagian mereka (43) beralasan dalam hal membacakan di hadapan seorang 'alim: 19.(44) dengan hadits Dhimam bin Tsa'labah, bahwa ia bertanya kepada Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam 'ALLOH-kah yang memerintahkanmu untuk mengerjakan sholat-sholat itu?' Beliau bersabda, 'Ya, benar.' Ini adalah bentuk qiro'ah (membaca) di hadapan Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, yang kemudian Dhimam mengabarkan kepada kaumnya tentang hal itu, maka cara ini mereka perbolehkan. (45)
Malik beralasan dengan ash-shikk {kitab} yang dibacakan kepada orang-orang, lalu mereka berkata, 'Fulan telah mengijazahkan kepada kami.' Lalu dibacakannya kitab itu sebagai qiro'ah bagi mereka {yang mendengarkan}. Jika seorang membacakan bacaannya kepada seorang muqri', maka ia boleh berkata, 'Fulan telah membacakan kepadaku'."
46. Dari al-Hasan, ia berkata, "Tidak apa-apa membacakan kepada orang yang ber'ilmu."
47. Dari Sufyan, ia berkata, "Apabila dibacakan kepada seorang muhaddits, tidak apa-apa ia berkata, 'Ia telah menceritakan kepadaku'."
48. Dari Malik dan Sufyan, "Membacakan kepada seorang 'alim sama dengan bacaannya."
49. Dari Anas bin Malik (rodhiyaLLOOHU 'anhu), ia berkata, "Ketika kami sedang duduk bersama Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam di dalam Masjid, masuklah seorang laki-laki dengan mengendarai unta lalu menghentikan untanya di Masjid dan mengikatnya. Kemudian ia berkata kepada mereka yang ada, 'Siapakah di antara kalian yang bernama Muhammad?' Saat itu Nabi ShollaLLOOHU 'alayhi wa sallam sedang bersandar di antara mereka, maka kami berkata, 'Laki-laki putih yang sedang bersandar.' Lalu orang itu berkata kepada Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, 'Anak 'Abdul Mutholib?' Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda kepadanya, 'Aku telah mendengarmu.' Laki-laki itu berkata kepada Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, 'Aku akan bertanya kepadamu, yang mungkin pertanyaanku ini agak sukar bagimu, maka janganlah engkau gusar!' Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Tanyakan apa yang ada pada dirimu.' Orang itu berkata, 'Aku bertanya dengan nama ROBB-mu dan ROBB orang-orang sebelummu, apakah ALLOH yang mengutusmu kepada semua manusia?' Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Ya, benar.' Orang itu berkata lagi, 'Aku ungkapkan kepadamu karena ALLOH. Apakah ALLOH memerintahkanmu untuk menegakkan sholat lima waktu sehari semalam?' Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Ya, benar.' Orang itu berkata lagi, 'Aku ungkapkan kepadamu karena ALLOH, apakah ALLOH memerintahkanmu untuk berpuasa pada bulan ini {Romadhon} setiap tahun?' Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Ya, benar.' Orang itu berkata lagi, 'Aku ungkapkan kepadamu karena ALLOH, apakah ALLOH memerintahkanmu untuk mengambil shodaqoh dari orang-orang kaya dan membagikannya kepada orang-orang miskin?' Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda, 'Ya, benar.' Orang itu berkata, 'Aku beriman kepada apa yang engkau bawa, dan aku adalah seorang utusan dari kaumku. Aku adalah Dhimam bin Tsa'labah, saudara bani Sa'ad bin Bakr."
Baca selanjutnya:
Kembali ke Daftar Isi Buku ini.
Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.
===
Catatan Kaki:
(42) 12-14 disambungkan oleh pengarang dari mereka dalam bab ini.
(43) Yaitu Abu Sa'id al-Haddad (lihat kitab al-Fath)
(44) Disebutkan dengan bersambung oleh pengarang dalam bab ini dari hadits Anas (ro-dhiyaLLOOHU 'anhu), tapi dalam riwayat tersebut tidak disebutkan bahwa Dhomam mengabarkan hal itu kepada kaumnya, yang menyebutkan itu adalah dari riwayat Ibnu 'Abbas (ro-dhiyaLLOOHU 'anhuma). Ad-Darimi mengeluarkannya dengan panjang dalam kitab Sunan-nya 1/165-167 dan Ahmad 1/264, dengan sanad hasan.
(45) Al-Hafizh berkata, "Maksudnya adalah bahwa mereka menerima itu darinya. Jadi maksudnya bukanlah ijazah yang biasa digunakan sebagai istilah para ahli hadits."
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.