Tuesday 28 February 2017

Melaksanakan sholat (sunnah) sebelum sholat 'Id, maupun setelahnya | 50 Kesalahan dalam Berhari Raya

al-Kalimaatun Naafi'ah fil Akhthoo-isy Syaa-i'ah: Khomsuun Khotho-an fii Sholaatil 'Iidain.

50 Kesalahan dalam Berhari Raya.

Syaikh Wahid 'Abdus Salam Baali.

Bab I.

Kesalahan-kesalahan seputar dua hari raya.

16. Melaksanakan sholat (sunnah) sebelum sholat 'Id, maupun setelahnya.

Di antara kaum muslimin ada yang apabila telah tiba di musholla (lapangan tempat pelaksanaan sholat), ia melakukan sholat (sunnah) dua roka'at. Sebagian dari mereka ada yang menjadikannya sebagai sholat Tahiyyatul Masjid, sedangkan sebagian yang lainnya menjadikannya sebagai sholat sunnah Qobliyah 'Id.

Dua hal tersebut adalah keliru, dikarenakan musholla (lapangan tempat pelaksanaan sholat) bukanlah sebuah masjid, sehingga ada sholat Tahiyyatul Masjid baginya. Dan hal tersebut tidak pernah ada pada generasi Salaf (para pendahulu: Shohabat, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in -ed) yang mulia. Dan juga dikarenakan tidak ada sholat sunnah untuk sholat 'Id, baik Qobliyah maupun Ba'diyah.

Dalam kitab ash-Shohiihain, dari Ibnu 'Abbas ro-dhiyaLLOOHU 'anhuma, ia berkata, "Bahwa pada hari 'Idul Fithri Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam keluar (dari rumahnya menuju lapangan), kemudian Beliau sholat ('Id) dua roka'at. Beliau shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam tidak melaksanakan sholat sebelumnya maupun setelahnya." (33)

Az-Zuhri rohimahuLLOOH berkata, "Aku belum pernah mendengar seorang pun dari para 'ulama kita menyebutkan bahwa seseorang dari para Salaf ummat ini pernah sholat sebelum maupun setelah sholat ('Id) tersebut." (34)

Ibnu Qudamah rohimahuLLOOH berkata, "Dimakruhkan sholat sunnah sebelum maupun setelah pelaksanaan sholat 'Id, baik imam maupun makmum di tempat pelaksanaan sholat. Pendapat ini adalah pendapat Ibnu 'Abbas dan Ibnu 'Umar ro-dhiyaLLOOHU 'anhum." (35)

Al-Hafizh Ibnu Hajar rohimahuLLOOH berkata, "Kesimpulannya adalah bahwa tidak ada keterangan bagi sholat sunnah Qobliyah maupun Ba'diyah untuk sholat 'Id." (36)

===

(33) Shohih. Hadits Riwayat Imam al-Bukhori nomor 989 dan Imam Muslim nomor 884.

(34) Kitab al-Mughni 3/280.

(35) Kitab al-Mughni.

(36) Kitab al-Fat-h, mengenai syaroh hadits nomor 989.

===

Maroji':
Kitab: al-Kalimaatun Naafi'ah fil Akhthoo-isy Syaa-i'ah: Khomsuun Khotho-an fii Sholaatil 'Iidain, Penulis: Syaikh Wahid 'Abdus Salam Baali, Penerbit: Dar Ibni Rojab, Cetakan II, 1424 H/ 2003 M, Judul terjemahan: 50 Kesalahan dalam Berhari Raya, Penerjemah: Mufti Hamdan, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir - Bogor, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.