Friday 9 June 2017

Kajian Kedua Puluh Lima | Gambaran Neraka | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Salafuddin Abu Sayyid.

Kajian Ramadhan.

Kajian Kedua Puluh Lima.

Gambaran Neraka.

Segala puji bagi Allah Yang Mahahidup dan berdiri sendiri serta kekal abadi. Selain Allah tidak ada yang kekal. Allah telah mengangkat langit dan menghiasinya dengan bintang-bintang. Allah menguatkan bumi dengan pemancangan gunung-gunung, lalu dengan kekuasaan-Nya Ia membentuk jagad raya yang besar ini, kemudian mematikan makhluk yang ada di dalamnya dan menghapus seluruhnya. Kemudian Allah memerintahkan Malaikat untuk meniup Sangkakala, lalu seketika itu pula seluruh mayat bangkit dari alam kubur, sebagian dari mereka menuju Surga yang penuh dengan kenikmatan dan sebagian lagi menuju Neraka yang panas membakar. Pintu-pintunya dibukakan di hadapan mereka, dan pada setiap pintu telah ditetapkan untuk golongan-golongan yang tertentu pula dari mereka. Ketika itu mereka diliputi oleh siksaan dari atas dan dari bawah mereka, dan tidak ada seorang pun dari mereka yang mendapatkan belas kasihan.

Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, persaksian yang akan membawa kepada keselamatan. Aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, yang dengan agama-Nya Allah berkenan menjadikan persia dan romawi takluk. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada beliau, kepada para Shahabat beliau dan kepada siapa saja yang mengikuti mereka hingga hari Kiamat.

Saudara sekalian, Allah Sub-haanahu wa Ta'aala di dalam Kitab-Nya telah memperingatkan dan menakut-nakuti kita akan api Neraka dan berbagai macam bentuk adzabnya yang bisa membuat otak dan hati mendidih. Allah Sub-haanahu wa Ta'aala sengaja memperingatkan kita dari adzab Neraka ini dan memberitahukan kepada kita mengenai berbagai jenis adzabnya sebagai bentuk kasih sayang (rahmat) kepada kita agar kita menambah kewaspadaan dan rasa takut kita. Maka dengarkan apa yang disebutkan di dalam Kitab Allah Sub-haanahu wa Ta'aala dan Sunnah Rasul-Nya, mengenai berbagai macam adzab Neraka agar kita semua sadar dan selalu ingat. Marilah kita bersama menghadapkan diri kita kepada Allah dengan bertaubat dan pasrah kepada-Nya sebelum datang kepada adzab dari Allah, dimana ketika itu kita tidak bisa lagi diselamatkan. Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman:

"Dan peliharalah dirimu dari api Neraka, yang disediakan untuk orang-orang yang kafir." (QS. Ali 'Imran (3): 131)

"Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan Neraka yang menyala-nyala." (QS. Al-Insan (76): 4)

"Sesungguhnya Kami telah sediakan bagi orang-orang zhalim itu Neraka, yang gejolaknya mengepung mereka." (QS. Al-Kahfi (18): 29)

"Sesungguhnya hamba-hamba-Ku tidak ada kekuasaan bagimu terhadap mereka, kecuali orang-orang yang mengikuti kamu, yaitu orang-orang yang sesat. Dan sesungguhnya Jahannam itu benar-benar tempat yang telah diancamkan kepada mereka (pengikut-pengikut setan) semuanya. Jahannam itu mempunyai tujuh pintu. Tiap-tiap pintu (telah ditetapkan) untuk golongan tertentu dari mereka." (QS. Al-Hijr (15): 42-44)

"Orang-orang kafir dibawa ke Neraka Jahannam berombong-rombongan. Sehingga apabila mereka sampai ke Neraka itu dibukakanlah pintu-pintunya." (QS. Az-Zumar (39): 71)

"Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh adzab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara Neraka yang mengerikan, sedang Neraka itu menggelegak, hampir-hampir (Neraka) itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan (orang-orang kafir). Penjaga-penjaga (Neraka itu) bertanya kepada mereka: 'Apakah belum pernah datang kepada kamu (di dunia) seorang pemberi peringatan?'" (QS. Al-Mulk (67): 6-8)

"Pada hari mereka ditutup oleh adzab dari atas mereka dan dari bawah kaki mereka." (QS. Al-Ankabut (29): 55)

"Bagi mereka lapisan-lapisan dari api di atas mereka dan di bawah merekapun lapisan-lapisan (dari api). Demikianlah Allah menakut-nakuti hamba-hamba-Nya dengan adzab itu. Maka bertakwalah kepada-Ku, wahai hamba-hamba-Ku." (QS. Az-Zumar (39): 16)

"Dari golongan kiri, siapakah golongan kiri itu? Dalam (siksaan) angin yang amat panas dan air yang panas yang mendidih, dan dalam naungan asap yang hitam. Tidak sejuk dan tidak menyenangkan." (QS. Al-Waqi'ah (56): 41-44)

"Mereka berkata: 'Janganlah kamu berangkat (pergi perang) dalam panas terik ini.' Katakanlah: 'Api Neraka Jahannam itu lebih sangat panas(nya),' jikalau mereka mengetahui." (QS. At-Taubah (9): 81)

"Dan tahukah kamu apakah Neraka Hawiyah itu? (Yaitu) api yang sangat panas." (QS. Al-Qari'ah (101): 10-11)

"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan dalam Neraka. (Ingatlah) pada hari mereka diseret ke Neraka atas muka mereka. (Dikatakan kepada mereka:) 'Rasakanlah sentuhan api Neraka.'" (QS. Al-Qamar (54): 47-48)

"Tahukah kamu apa (Neraka) Saqar itu? Saqar itu tidak meninggalkan dan tidak membiarkan. (Neraka Saqar) adalah pembakar kulit manusia." (QS. Al-Muddatstsir (74): 27-29)

"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api Neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya Malaikat-malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." (QS. At-Tahrim (66): 6)

"Sesungguhnya Neraka itu melontarkan bunga api sebesar dan setinggi istana, seolah-olah ia iringan unta yang kuning." (QS. Al-Mursalat (77): 32-33)

"Dan kamu akan melihat orang-orang yang berdosa pada hari itu diikat bersama-sama dengan belenggu. Pakaian mereka adalah dari pelangkin (ter) dan muka mereka ditutup oleh api Neraka." (QS. Ibrahim (14): 49-50)

"Ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret, ke dalam air yang sangat panas, kemudian mereka dibakar dalam api." (QS. Ghafir (40): 71-72)

"Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api Neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka. Dengan air itu dihancurluluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka). Dan untuk mereka cambuk-cambuk dari besi. Setiap kali mereka hendak keluar dari Neraka lantaran kesengsaraan mereka, niscaya mereka dikembalikan ke dalamnya. (Kepada mereka dikatakan:) 'Rasakanlah adzab yang membakar ini.'" (QS. Al-Hajj (22): 19-22)

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam Neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan adzab." (QS. An-Nisa' (4): 56)

"Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak dosa. (Ia) sebagai kotorang minyak yang mendidih di dalam perut, seperti mendidihnya air yang sangat panas." (QS. Ad-Dukhan (44): 43-46)

Mengenai jenis pohon ini, Allah berfirman:

"Sesungguhnya dia adalah sebatang pohon yang keluar dari dasar Neraka Jahim. Mayangnya seperti kepala setan-setan." (QS. Ash-Shaffat (37): 64-65)

Allah berfirman lagi:

"Kemudian sesungguhnya kamu wahai orang yang sesat lagi mendustakan, benar-benar akan memakan pohon zaqqum, dan akan memenuhi perutmu dengannya. Sesudah itu kamu akan meminum air yang sangat panas. Maka kamu minum seperti unta yang sangat haus minum. Itulah hidangan untuk mereka pada hari pembalasan." (QS. Al-Waqi'ah (56): 51-56)

"Dan jika mereka meminta minum, niscaya mereka akan diberi minum dengan air seperti besi yang mendidih yang menghanguskan muka. Itulah minuman yang paling buruk dan tempat istirahat yang paling jelek." (QS. Al-Kahfi (18): 29)

"Mereka diberi minuman dengan air yang mendidih sehingga memotong-motong ususnya." (QS. Muhammad (47): 15)

"Dia akan diberi minuman dengan air nanah, diminumnya air nanah itu dan hampir dia tidak bisa menelannya dan datanglah (bahaya) maut kepadanya dari segenap penjuru, tetapi dia tidak juga mati, dan di hadapannya masih ada adzab yang berat." (QS. Ibrahim (14): 16-17)

"Sesungguhnya orang-orang yang berdosa kekal di dalam adzab Neraka Jahannam. Tidak diringankan adzab itu dari mereka dan mereka di dalamnya berputus asa. Dan tidaklah Kami menganiaya mereka tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri. Mereka berseru: 'Hai Malik, biarlah Tuhanmu membunuh kami saja.' Dia menjawab: 'Kamu akan tetap tinggal (di Neraka ini).'" (QS. Az-Zukhruf (43): 74-77)

"Tempat kediaman mereka adalah Neraka Jahannam. Tiap-tiap kali nyala api Jahannam itu akan padam Kami tambah lagi bagi mereka nyalanya." (QS. Al-Isra' (17): 97)

"Sesungguhnya orang-orang yang kafir dan melakukan kezhaliman, Allah sekali-kali tidak akan mengampuni (dosa) mereka dan tidak (pula) akan menunjukkan jalan kepada mereka, kecuali jalan ke Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah." (QS. An-Nisa' (4): 168-169)

"Dan dihalangi antara mereka dengan apa yang mereka ingini sebagaimana yang dilakukan terhadap orang-orang yang serupa dengan mereka pada masa dahulu. Sesungguhnya mereka dahulu (di dunia) dalam keraguan yang mendalam." (QS. Saba' (34): 54)

"Dan barangsiapa yang mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sesungguhnya baginya Neraka Jahannam, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya." (QS. Al-Jin (72): 23)

"Dan tahukah kamu apa Huthamah itu? (Yaitu) api (yang disediakan) Allah yang dinyalakan, yang (membakar) sampai ke hati. Sesungguhnya api itu ditutup rapat atas mereka, (sedang mereka itu) diikat pada tiang-tiang yang panjang." (QS. Al-Humazah (104): 5-9)

Ayat-ayat yang berbicara mengenai Neraka dengan berbagai jenis adzabnya yang pedih dan abadi masih cukup banyak, selain ayat-ayat yang di atas. Sedangkan di antara hadits-hadits yang membicarakan hal itu adalah sebagai berikut:

Diriwayatkan dari 'Abdullah bin Mas'ud ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Pada hari Kiamat nanti, Neraka akan didatangkan, ia memiliki tujuh puluh ribu tali pengekang, dan masing-masing tali pengekang ditarik oleh tujuh puluh ribu Malaikat." (HR. Muslim)

Dalam Shahiihain disebutkan hadits dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Api kalian yang ada sekarang ini, yang biasa dinyalakan oleh manusia, hanya satu bagian saja dari tujuh puluh bagian dari api Neraka Jahannam." (55) Para Shahabat ra-dhiyallaahu 'anhum bertanya: "Ya Rasulullah, sesungguhnya panas api di dunia ini sudah cukup panas." Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam lantas bersabda: "Panasnya dilipatgandakan enam puluh sembilan kali yang seluruhnya setara panasnya."

Dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu disebutkan bahwa ia berkata:

"Kami pernah berada di sisi Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu kami mendengar suara sesuatu yang jatuh berdebuk. Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam kemudian bersabda: 'Tahukah kalian apakah ini?' Kami menjawab: 'Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.' Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Ini adalah batu yang dikirimkan oleh Allah di Jahannam sejak tujuh puluh tahun, dan sekarang ini baru sampai pada bagian dasarnya.'" (HR. Muslim)

Uthbah bin Ghazwan ra-dhiyallaahu 'anhu berkata ketika sedang berkhutbah:

"Telah dijelaskan (oleh Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam) kepada kami bahwa ada batu yang dilemparkan dari tepi Jahannam lalu jatuh ke dalamnya selama tujuh puluh tahun belum juga sampai ke dasarnya. Demi Allah, Jahannam itu akan penuh. Tidakkah kalian heran?!'" (HR. Muslim)

Dari Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Andaikata satu percikan dari zaqqum menetes di kampung dunia, tentu akan merusak penghidupan seluruh penghuni dunia." (HR. An-Nasa-i, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah) (56)

Dari Nu'man bin Basyir ra-dhiyallaahu 'anhu disebutkan bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Penghuni Neraka yang paling ringan siksanya adalah orang yang mengenakan dua sandal dan dua tali sepatu dari api Neraka, otaknya mendidih karenanya sebagaimana mendidihnya air dalam cerek. Ia tiada melihat seorang pun yang lebih dahsyat siksanya daripada dirinya, padahal ia adalah yang paling ringan siksanya." (HR. Muslim)

Al-Bukhari juga meriwayatkan hadits yang serupa.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Orang yang menikmati hidup di dunia yang kemudian masuk Neraka dipanggil dan dicelupkan ke dalam Neraka sekali celup, kemudian ditanyakan kepadanya: 'Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kebaikan sedikitpun? Apakah engkau pernah merasakan kenikmatan sedikitpun?' Ia menjawab: 'Tidak pernah, Rabbku.' Selanjutnya dipanggillah orang yang paling sengsara di dunia yang kemudian menjadi penghuni Surga, lalu ia dimasukkan barang sebentar ke dalam Surga, lalu ditanyakan kepadanya: 'Wahai anak Adam, apakah engkau pernah melihat kesengsaraan sebelumnya? Apakah engkau pernah mengalami kesempitan sebelumnya?' Ia menjawab: 'Tidak. Demi Allah, aku tidak pernah melihat kesengsaraan sama sekali dan juga tidak pernah mengalami kesempitan.'" (HR. Muslim)

Maksudnya adalah bahwa para penghuni Neraka itu menjadi lupa terhadap seluruh kenikmatan yang pernah mereka rasakan ketika di dunia. Sebaliknya, para penghuni Surga pun menjadi lupa terhadap segala kesengsaraan yang pernah mereka alami ketika di dunia. Dari Anas bin Malik ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Pada hari Kiamat nanti akan dikatakan kepada para penghuni Neraka: 'Bagaimana pendapatmu jika sekiranya engkau mempunyai segala yang ada di muka bumi, apakah engkau akan menebus dengannya?' Ia menjawab: 'Ya.' Allah kemudian berfirman: 'Aku sebenarnya menginginkan darimu sesuatu yang jauh lebih ringan dari hal itu. Aku telah memerintahkanmu, wahai anak Adam, agar tidak menyekutukan sesuatu dengan-Ku, namun ternyata engkau enggan, dan memilih menyekutukan-Ku." (HR. Ahmad. Hadits yang senada juga diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim)

Ibnu Mardawaih meriwayatkan dari Ya'la bin Munyah, yaitu putera Umayyah, sedangkan Munyah adalah ibunya, bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Allah akan membuatkan mendung bagi penghuni Neraka, dan ketika mendung itu telah ada di atas mereka, maka Allah memanggil: 'Wahai para penghuni Neraka, apa yang kalian minta?' Mereka kemudian ingat terhadap mendung di dunia dan air hujan yang turun kepada mereka setelah datangnya mendung. Mereka berkata: 'Ya Rabbku, kami minta minum.' Maka Allah menghujani mereka dengan belenggu menambah belenggu yang telah mereka kenakan dan rantai menambah rantai yang telah mereka kenakan, serta bara yang menyulut api kepada mereka."

Diriwayatkan dari Abu Musa al-Asy'ari ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Ada tiga golongan yang tidak akan masuk Surga, pecandu khamr (minuman keras), orang yang memutus tali kekerabatan, dan orang yang membenarkan (percaya kepada) sihir. Orang yang meninggal dunia sedangkan ia masih menjadi pecandu khamr, maka Allah akan meminumkan kepadanya air dari sungai Ghuthah." Ditanyakan kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam: "Apa sebenarnya sungai Ghuthah itu?" Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Yaitu sungai yang mengalir dari kemaluan-kemaluan para pelacur, dimana bau kemaluan mereka itu mengganggu para penghuni Neraka." (HR. Ahmad) (57)

Dalam Shahiih Muslim disebutkan riwayat dari Jabir bin 'Abdillah ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya Allah punya janji terhadap orang yang meminum minuman yang memabukkan untuk memberinya minum dari Thinatul Khabal." Para Shahabat ra-dhiyallaahu 'anhu bertanya: "Ya Rasulullah, apakah Thinatul Khabal itu?" Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Keringat para penghuni Neraka, atau perasan dari para penghuni Neraka."

Dalam Shahihain disebutkan riwayat bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Kelak akan dikatakan kepada orang-orang yahudi dan nashrani: 'Apa yang kalian inginkan?' Mereka berkata: 'Kami kehausan, ya Rabb kami, maka berilah kami minum.' Maka ditunjukkanlah kepada mereka: 'Maukah kalian pergi ke sumber air?' Maka mereka pun digiring menuju Neraka Jahannam, seakan ia adalah fatamorgana yang sebagiannya menghancurkan sebagian yang lain lalu mereka berjatuhan ke dalam api Neraka."

Hasan berkata: "Coba pikirkan, apa halnya dengan suatu kaum yang telah berdiri di atas telapak kaki mereka selama lima puluh ribu tahun tanpa makan sesuap pun dan tanpa minum seteguk pun, sehingga leher mereka terputus karena haus dan lambung mereka menjadi terbakar karena lapar. Sesudah itu mereka dibawa ke Neraka lalu diberi minum dari mata air yang sangat panas dan matang."

Ibnul Jauzi rahimahullaah mengatakan dalam menggambarkan Neraka: "Neraka adalah sebuah tempat dimana penghuninya tidak akan mendapatkan kenikmatan dan kebahagiaan. Putih wajah mereka diganti dengan warna hitam. Mereka dikekang dengan kekang yang lebih kuat dari gunung. Mereka dijauhkan dari rasa dingin. Kesedihan mereka bersifat langgeng, dan mereka tidak merasa gembira. Mereka tidak bisa keluar darinya, akan tetapi kekal selama-lamanya di dalamnya dengan dijaga oleh para Malaikat Neraka yang keras dan sadis. Mereka menangis, menyesali waktu muda yang ia sia-siakan begitu saja. Tangisnya terus menjadi-jadi. Sementara itu ia terus dijaga oleh para Malaikat Neraka yang keras dan sadis. Aduhai, betapa menyedihkannya mendapat murka dari Sang Maha Pencipta. Sungguh bencana ini merupakan kemalangan yang sangat besar. Betapa malunya mereka, segala aibnya terbongkar di mata seluruh makhluk, dan di depan wajah para saksi. Mana hasil upaya mereka demi dunia dan mana pula usaha yang mereka lakukan yang terus saja bergelimang dalam dosa, seakan itu semua hanya mimpi di siang bolong. Selanjutnya tubuh-tubuh mereka dibakar di dalam api Neraka. Setiap kali terbakar, tubuhnya dikembalikan lagi. Mereka dijaga oleh para Malaikat yang keras lagi sadis."

Ya Allah, selamatkanlah kami dari Neraka. Lindungilah kami dari kampung kehinaan dan kebinasaan. Tempatkan kami di negeri orang-orang yang bertakwa lagi baik, dengan rahmat dan kasih sayang-Mu. Semoga Allah selalu mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad serta kepada keluarga dan para Shahabat seluruhnya.

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

(55) Baca: Sepertujuh puluh dari panas api Jahannam, -penerj.

(56) Diriwayatkan juga oleh al-Hakim, dan ia mengatakan shahih berdasarkan syarat al-Bukhari dan Muslim.

(57) Dishahihkan oleh al-Hakim dan disepakati oleh at-Tirmidzi.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.