Tuesday 4 April 2017

Ushuluts Tsalatsah yang Wajib Diketahui oleh Setiap Manusia | Syarah Tsalatsatul Ushul

Syarh Tsalaatsatil Ushuul.

Syarah Tsalaatsatul Ushuul.
Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam.
Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim.

Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah.

Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman.

Syarah Tsalatsatul Ushul.

Apabila anda ditanya, apakah tiga ushul 1) yang harus diketahui oleh manusia? 2) Maka jawablah: Hendaklah seorang hamba mengenal Rabbnya 3), agamanya 4), dan Nabinya yaitu Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. 5)

Syarah:

1) "الأصول" (al-ushuul) adalah jamak dari "أصل", artinya sesuatu yang di atasnya dibangun sesuatu yang lain. Contohnya: "أصل الجدار", artinya fondasi dinding; "أصل الشجرة", artinya pokok pohon yang dari situ bercabang dahan-dahan. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Tidakkah kamu memperhatikan bagaimana Allah telah membuat perumpamaan kalimat thayibah, seperti pohon yang baik, pokoknya kokoh dan cabangnya (menjulang) ke langit." (Ibrahim [14]: 24)

Tiga ushul yang diisyaratkan oleh penulis rahimahullah adalah tiga pertanyaan pokok yang akan dipertanyakan kepada manusia saat ia berada di kubur, yaitu "Siapa Rabbmu? Apa agamamu? Dan siapa Nabimu?"

2) Penulis rahimahullah mengemukakan masalah ini dalam bentuk pertanyaan agar manusia memperhatikannya dengan sungguh-sungguh. Sebab ini merupakan prinsip agung. Beliau mengatakan bahwa ini merupakan tiga prinsip yang harus diketahui oleh manusia, karena ketiganya merupakan pokok-pokok pertanyaan yang akan diajukan kepada seseorang saat ia di kuburnya. Setelah dikuburkan dan sahabat-sahabatnya meninggalkannya, ia didatangi oleh dua Malaikat. Kedua Malaikat itu mendudukkannya dan bertanya, "Siapa Rabbmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu?" Jika ia mukmin, maka ia akan menjawab, "Rabbku Allah, agamaku Islam, dan Nabiku Muhammad." Adapun orang yang bimbang dan munafik akan menjawab, "Haha, hah, aku tidak tahu. Aku mendengar orang-orang mengatakan sesuatu, maka aku ikut mengatakannya."

3) Ada beberapa sebab yang menjadikan seseorang mengenal Allah (ma'rifatullah):

* Memperhatikan dan memikirkan makhluk-makhluk Allah 'Azza wa Jalla. Itu bisa menjadikan seseorang mengenal-Nya serta mengenal keagungan kekuasaan-Nya, kesempurnaan kekuatan-Nya, kebijaksanaan-Nya, dan rahmat-Nya. Allah 'Azza wa Jalla berfirman:

"Dan apakah mereka tidak memperhatikan kerajaan langit dan bumi, serta segala sesuatu yang diciptakan Allah...?" (Al-A'raf [7]: 185)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman:

"Katakanlah, 'Sesungguhnya aku hendak memperingatkanmu tentang suatu hal saja, yaitu supaya kamu menghadap Allah (dengan ikhlas) berdua-dua atau sendiri-sendiri, kemudian memikirkan'." (Saba' [34]: 46)

Allah 'Azza wa Jalla juga berfirman:

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, serta silih bergantinya siang dan malam terhadap tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal." (Ali 'Imran [3]: 190)

"Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang serta apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang-orang yang bertakwa." (Yunus [10]: 6)

"Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia, dan apa yang diturunkan Allah dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia menghidupkan bumi sesudah mati (kering)nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, serta pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit dan bumi, sungguh terdapat tanda-tanda bagi kaum yang memikirkan." (Al-Baqarah [2]: 164)

* Memperhatikan ayat-ayat syar'iyah, yaitu wahyu yang dibawa oleh para Rasul 'alaihimus salam.

Memperhatikan ayat-ayat ini juga bisa menyebabkan seorang hamba mengenai Rabbnya. Ia memperhatikan ayat-ayat tersebut beserta kemaslahatan-kemaslahatan yang terkandung di dalamnya, yang merupakan sarana vital bagi sempurnanya kehidupan manusia di dunia dan di akhirat. Jika ia telah memperhatikan dan memikirkan ayat-ayat tersebut beserta ilmu dan hikmah yang dikandungnya, serta telah mengetahui keberadaan ayat-ayat tersebut dan kesesuaiannya dengan kemaslahatan-kemaslahatan manusia, maka ia akan mengenal Rabbnya 'Azza wa Jalla:

"Maka apakah mereka memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, niscaya mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya." (An-Nisa' [4]: 82)

* Ma'rifah yang dikaruniakan oleh Allah 'Azza wa Jalla di hati orang yang beriman, sehingga seakan-akan ia melihat Rabbnya dengan mata kepalanya. Nabi (Shallallahu 'alaihi wa Sallam) ketika ditanya oleh Jibril, apakah ihsan itu? Beliau menjawab:

"Hendaklah kamu beribadah kepada Allah seakan-akan kamu melihat-Nya. Jika kamu tidak bisa melihat-Nya, maka sesungguhnya Dia melihatmu." (12)

4) Maksudnya, mengenal prinsip kedua yaitu, agamanya, yang setiap hamba dibebani untuk mengamalkannya serta mengenal hikmah, rahmat, kemaslahatan-kemaslahatan bagi umat manusia, dan pencegahan dari berbagai kerusakan yang terkandung dalam agama tersebut. Barangsiapa yang meneliti agama Islam dengan cermat, berdasarkan Al-Kitab dan As-Sunnah, niscaya mengetahui bahwa ia adalah agama yang benar dan satu-satunya agama yang bisa menyempurnakan kemaslahatan-kemaslahatan manusia. Namun kita jangan mengukur Islam dengan keadaan kaum Muslimin pada masa sekarang, karena kaum Muslimin telah mengabaikan banyak ajaran Islam dan melanggar larangan-larangan agama yang besar, sehingga orang yang hidup di tengah-tengah mereka di sebagian negeri Islam merasa seakan-akan hidup di sebuah lingkungan yang tidak Islami.

Agama Islam -dengan puji Allah 'Azza wa Jalla- mengandung seluruh maslahat yang dikandung oleh agama-agama terdahulu, dengan satu keistimewaan bahwa agama Islam ini sesuai untuk setiap masa, tempat dan bangsa, artinya berpegang teguh kepada Islam tidak akan menghilangkan kemaslahatan bangsa, di zaman, tempat dan bangsa mana pun. Agama Islam memerintahkan setiap amal shalih dan melarang semua perbuatan jahat, memerintahkan semua akhlak mulia dan melarang semua akhlak tercela.

5) Inilah prinsip ketiga, yaitu mengenal Nabi Muhammad (Shallallahu 'alaihi wa Sallam). Seseorang bisa mengenal Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa Sallam dengan cara mempelajari kehidupannya; ibadah, akhlak, dakwah, dan jihad fi sabilillah yang dilaksanakan oleh beliau, serta aspek-aspek kehidupannya yang lain. Karena itu, setiap orang yang ingin menambah pengetahuan dan keimanannya kepada Nabi, seyogianya menelaah sejarah kehidupan beliau sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya; bagaimana beliau dalam keadaan perang dan damai, dalam keadan susah dan senang, dan dalam seluruh keadaan yang dialami oleh beliau. Kita memohon kepada Allah 'Azza wa Jalla agar memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang mengikuti Nabi-Nya, secara lahir dan batin; serta agar Allah mewafatkan kita dalam keadaan demikian. Dialah yang berwenang dan berkuasa dalam hal itu.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

12. HR. Muslim, Kitabul Iman, bab "Bayanu Arkanil Iman wal Islam".

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Syarh Tsalaatsatil Ushuul, Penulis Matan: Syaikhul Islam Muhammad bin 'Abdul Wahhab rahimahullah, Penulis Syarah: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullah, Penyusun: Syaikh Fahd bin Nashir bin Ibrahim as-Sulaiman, Penerbit: Darul Tsarya, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan III, Tahun 1997 M, Judul Terjemahan: Syarah Tsalaatsatul Ushuul (Mengenal Allah, Rasul dan Dinul Islam, Penjelasan Singkat Tentang Ilmu-ilmu yang Wajib Diketahui Setiap Muslim), Penerjemah: Hawin Murtadlo, Salafuddin Abu Sayyid, Editor: Muhammad Albani, Penerbit: Al-Qowam, Sukoharjo - Indonesia, Cetakan XIII, Maret 2016 M.

===

Wakaf dari Ibu Anny - Jakarta untuk Perpustakaan Baitul Kahfi Tangerang.
Semoga Allah menjaganya dan memudahkan segala urusan kebaikannya.