Saturday 8 April 2017

Kajian Pertama | Keutamaan Bulan Ramadhan | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Ramadhan.

Kajian Pertama.

Keutamaan Bulan Romadhon.

Segala puji bagi ALLOH yang telah menciptakan segala sesuatu, menciptakan air dan tanah, serta yang membuat kreasi jagad raya. Tidak ada makhluq sekecil semut pun yang berjalan di malam hari yang tidak IA ketahui, dan tidak ada sesuatu sekecil atom pun, baik di langit maupun di bumi, kecuali pasti diketahui oleh ALLOH. Kepunyaan-NYA-lah semua yang ada di langit, semua yang di bumi, semua yang di antara keduanya dan semua yang di bawah tanah. Jika kamu mengeraskan ucapanmu, maka sesungguhnya DIA mengetahui rahasia dan yang lebih tersembunyi. DIA-lah ALLOH, tidak ada Ilah yang berhak disembah (dengan benar) melainkan DIA, DIA mempunyai al-Asmaa-ul husnaa (nama-nama yang baik). (Qur-an Suroh Thoha (20): ayat 6-7)

ALLOH telah menciptakan Adam lalu mengujinya, dan kemudian memilihnya, memberikan ampunan serta memberikan petunjuk kepadanya. ALLOH mengutus Nabi Nuh 'alayhis salam untuk kemudian membuat bahtera atas perintah ROBB-nya, dan bahtera itu pun berlayar. ALLOH juga telah menyelamatkan al-Kholil (Ibrohim 'alayhis salam) dari api sehingga panas api justru berbalik menjadi dingin dan memberikan kenyamanan bagi Ibrohim. Maka perhatikanlah apa yang telah terjadi. ALLOH juga telah memberikan sembilan ayat (mukjizat tanda kekuasaan ALLOH), namun ternyata Fir'aun tidak juga sadar dan tidak menyesal. ALLOH juga telah meneguhkan Nabi 'Isa 'alayhis salam dengan kemukjizatan-kemukjizatan yang mencengangkan manusia. ALLOH juga telah menurunkan Kitab Suci al-Qur-an kepada Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam yang di dalamnya terdapat bukti-bukti kebenaran yang jelas serta petunjuk.

Aku memuji ALLOH atas nikmat-NYA yang tidak pernah berhenti. Aku panjatkan sholawat dan salam untuk Nabi Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam yang diutus di kota Makkah. Semoga hal itu juga tercurahkan kepada shohabat Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam di gua, Abu Bakar rodhiyaLLOOHU 'anhu yang tidak pernah ragu; kepada 'Umar rodhiyaLLOOHU 'anhu yang selalu mendapat ilham dalam pendapatnya dimana ia melihat dengan cahaya dari ALLOH; kepada 'Utsman rodhiyaLLOOHU 'anhu, suami kedua putri Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam yang tidak pernah berbicara mengada-ada; dan kepada kemenakan (-sepupu-) Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam 'Ali bin Abi Tholib rodhiyaLLOOHU 'anhu yang menjadi gudang 'ilmu dan singa padang pasir; serta kepada seluruh keluarga dan para shohabat Beliau rodhiyaLLOOHU 'anhum yang keutamaannya menyebar di seluruh penjuru bumi.

Saudara sekalian, sekarang ini kita sedang dinaungi oleh bulan yang mulia. Pada bulan ini ALLOH membesarkan pahala dan karunia-NYA, serta membukakan pintu-pintu kebaikan bagi siapa saja yang IA sukai. Bulan ini adalah bulan yang penuh dengan kebaikan dan keberkahan, bulan penuh 'hadiah' dan anugerah. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Romadhon, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur-an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil). (Qur-an Suroh al-Baqoroh (2): ayat 185)

Romadhon adalah bulan yang diliputi oleh rohmat, ampunan dan keterbebasan dari Neraka. Bagian awalnya adalah rohmat, pertengahannya adalah ampunan (maghfiroh), dan bagian akhirnya adalah keterbebasan dari Neraka. Keutamaan bulan Ramadhan banyak disebutkan oleh hadits Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam. Dalam kitab Shohiihain (Shohiih al-Bukhori dan Shohiih Muslim) disebutkan riwayat dari Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu bahwa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda:

"Jika telah tiba bulan Romadhon, maka pintu-pintu Surga dibuka, pintu-pintu Neraka ditutup, dan syaithon-syaithon dibelenggu."

Pintu-pintu Surga pada bulan ini dibuka karena banyaknya 'amal sholih serta sebagai dorongan kepada orang-orang yang mau ber'amal. Pintu-pintu Neraka ditutup karena sedikitnya kemaksiatan dari orang beriman. Dan syaithon-syaithon dibelenggu sehingga mereka tidak bisa bebas leluasa sebagaimana pada selain bulan Romadhon.


Imam Ahmad rohimahuLLOOH meriwayatkan hadits dari Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu bahwa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda:

"Ummatku diberi lima sifat pada bulan Romadhon yang belum pernah diberikan kepada satu ummat pun dari ummat-ummat sebelumnya. (1) Bau mulut orang yang sedang berpuasa itu lebih harum di sisi ALLOH daripada aroma kesturi. (2) Para Malaikat memohonkan ampunan buat mereka hingga mereka berbuka. (3) ALLOH menghias Surga-NYA setiap hari dengan mengatakan: Para hamba-KU yang sholih hampir saja mencampakkan kebendaan dunia dan kepenatan, untuk bergegas memasukimu. (4) Syaithon-syaithon durhaka ketika itu dibelenggu sehingga mereka tidak lagi bisa melepaskan diri sebagaimana pada bulan lain. (5) Mereka diberi ampunan pada akhir malam." Ditanyakan kepada Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam: "Apakah maksudnya malam Lailatul Qodar?" Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam menjawab: "Bukan. Orang yang bekerja itu akan diberi upah ketika ia selesai melakukan pekerjaannya." 1)

Saudaraku sekalian, kelima bagian ini sengaja disimpankan oleh ALLOH untuk kalian, dan sengaja pula dikhususkan buat kalian di antara seluruh ummat yang ada. ALLOH memberikan anugerah kepada kalian untuk menyempurnakan nikmat-NYA kepada kalian. Betapa banyak nikmat dan karunia yang telah ALLOH berikan kepada kalian. Kalian adalah ummat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada ALLOH. (Qur-an Suroh Ali 'Imron (3): ayat 110)

1. Sifat pertama.

"Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi ALLOH daripada aroma kesturi." 2) Yang dinamakan kholuuf atau khuluuf (bau mulut) adalah perubahan bau mulut ketika lambung tidak terisi makanan. Bau mulut ini tidak disukai oleh orang, akan tetapi di sisi ALLOH lebih harum daripada aroma kesturi. Sebab, ia muncul akibat mengerjakan 'ibadah kepada ALLOH dan melakukan keta'atan kepada-NYA. Segala hal yang tumbuh dari ber'ibadah kepada ALLOH dan dari melakukan keta'atan kepada-NYA, maka sesuatu itu dicintai oleh-NYA. ALLOH akan memberikan ganti kepada pemiliknya dengan yang lebih baik, lebih utama dan lebih bagus. Tidakkah kalian perhatikan orang yang mati syahid di jalan ALLOH yang hanya karena menginginkan agar kalimat ALLOH yang menang, maka pada hari Kiamat ia datang dengan luka yang mengalirkan darah, warnanya memang warna darah akan tetapi aromanya adalah aroma kesturi.

Berkenaan dengan hajji, ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berbangga di hadapan para Malaikat dengan orang-orang yang sedang wuquf di padang 'Arofah, dengan mengatakan:

"Perhatikanlah para hamba-KU. Mereka datang kepada-KU dengan kusut dan penuh debu." (Hadits Riwayat Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shohiih-nya) 3)

Keadaan kusut pun disukai oleh ALLOH di tempat ini, karena kekusutan itu disebabkan karena sedang melaksanakan keta'atan kepada ALLOH dengan menjauhi segala larangan ihrom serta menjauhi kemegahan hidup.

2. Sifat kedua.

Para Malaikat memohonkan ampun untuk mereka sampai mereka berbuka puasa. Para Malaikat adalah hamba-hamba yang mulia di sisi ALLOH. Mereka tidak mendurhakai ALLOH terhadap apa yang diperintahkan-NYA kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan. (Qur-an Suroh at-Tahrim (66): ayat 6)

Dengan demikian segala do'a dan permohonan mereka untuk orang-orang yang berpuasa sangat pantas untuk dikabulkan oleh ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala, karena ALLOH telah memberikan restu kepada mereka untuk memanjatkan do'a buat orang-orang yang berpuasa itu. ALLOH memberikan restu kepada mereka untuk memohonkan ampun untuk orang-orang yang berpuasa dari kalangan ummat ini sebagai bentuk pujian terhadap mereka, penyebutan keagungan mereka, serta sekaligus menjelaskan tentang keutamaan puasa yang mereka kerjakan. Yang dinamakan istighfaar adalah memohon ampun, yaitu penutupan dan penghapusan dosa di dunia dan di akhiroh. Ini merupakan bagian dari bentuk permohonan dan tujuan yang paling tinggi. Setiap manusia pasti punya salah dan seringkali berbuat lalai sehingga mereka harus mendapatkan maghfiroh (ampunan) dari ALLOH.

3. Sifat ketiga.

ALLOH menghiasi Surga orang itu setiap harinya, seraya berkata: "Para hamba-KU yang sholih hampir mencampakkan kebendaan dan kepenatan dunia serta menuju kepadamu" untuk persiapan menyambut para hamba-NYA yang sholih dan juga untuk mendorong mereka agar sampai kepada Surga itu. Maksud perkataan ALLOH: "Para hamba-KU yang sholih hampir mencampakkan kebendaan dan kepenatan dunia serta menuju kepadamu" adalah: meninggalkan harta benda duniawi dan segala keletihannya untuk kemudian bergegas menuju 'amal sholih yang akan membawa kebahagiaan mereka di dunia dan akhiroh serta agar bisa meraih kampung kedamaian dan kemuliaan (Surga).

4. Sifat keempat.

Syaithon-syaithon durhaka ketika itu dibelenggu dengan rantai sehingga mereka tidak lagi bisa mencapai apa yang mereka kehendaki terhadap hamba-hamba ALLOH yang sholih yang berupa penyesatan dari kebenaran serta melemahkannya dari berbuat kebaikan. Ini merupakab pertolongan dari ALLOH bagi mereka dengan cara menahan (memenjarakan) musuh mereka yang selalu mengajak golongannya agar menjadi bagian dari para penghuni Neraka. Oleh karena itu, orang-orang sholih ketika itu mempunyai semangat untuk melakukan kebaikan serta membersihkan diri dari keburukan pada bulan ini melebihi bulan-bulan lain.

5. Sifat kelima.

ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala memberikan ampunan kepada ummat Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam pada akhir malam di bulan ini (4) jika mereka mengerjakan apa yang seyogyanya mereka kerjakan pada bulan yang penuh barokah ini, yaitu 'ibadah puasa dan sholat malam (tarowih) dengan memberi pahala kepada mereka langsung setelah mereka selesai melaksanakan 'amalan. Orang yang bekerja itu diberi upah ketika ia selesai mengerjakan tugasnya.

ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berkenan memberika pahala seperti ini kepada para hamba-NYA oleh karena adanya tiga hal:

Pertama: ALLOH telah mensyari'atkan berbagai 'amal sholih yang menjadi penyebab terampuninya dosa-dosa mereka dan meningkatnya derajat mereka. Kalau saja ALLOH tidak mensyari'atkan hal itu tentu saja mereka tidak boleh ber'ibadah kepada ALLOH dengan melaksanakan 'amalan itu. 'Ibadah hanya boleh dilaksanakan berdasarkan wahyu dari ALLOH kepada Rosul-NYA. Oleh karena ALLOH menolak siapa saja yang membuat syari'at (aturan 'ibadah) serta menganggap hal itu sebagai bentuk syirik. ALLOH berfirman: Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain ALLOH yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan ALLOH? (Qur-an Suroh asy-Syuro (42): ayat 12)

Kedua: ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala memberikan petunjuk kepada mereka untuk mengerjakan 'amal sholih yang ditinggalkan oleh banyak manusia. Kalau saja bukan karena petolongan ALLOH kepada mereka dan petunjuk-NYA tentu mereka tidak mengerjakan 'amalan itu. Hanya milik ALLOH-lah segala karunia. ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan ke-Islaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan ke-Islamanmu, sebenarnya ALLOH, DIA-lah, yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar." (Qur-an Suroh al-Hujurot (49): ayat 17)

Ketiga: ALLOH berkenan memberikan pahala yang banyak. Kebaikan itu dibals dengan sepuluh hingga tujuh ratus lipat kebaikan (pahala) hingga ada yang tak terhingga. Karunia dan pahala dari ALLOH bisa diperoleh dengan cara mengerjakan 'amalan yang baik.

Saudaraku seiman, datangnya bulan Romadhon merupakan nikmat yang sangat besar bagi siapa saja yang mau menunaikan haknya dengan kembali kepada ALLOH dari bermaksiat kepada-NYA menuju keta'atan kepada-NYA, dari kelengahan menuju ingat kepada-NYA, dan dari keterjauhan dari-NYA untuk mendekat kepada-NYA,

Wahai orang yang tidak merasa cukup berbuat maksiat di bulan Rojab
Sehingga ia masih bermaksiat pula di bulan Sya'ban
Sungguh bulan puasa ini telah menaungimu sesudah keduanya
Karena itu jangan kau jadikan bulan ini sebagai bulan kemaksiatan
Bacalah al-Qur-an dan bertasbihlah di bulan ini dengan kesungguhan
Karena ia adalah bulan tasbih dan bulan al-Qur-an
Betapa engkau telah mengerti di antara orang yang berpuasa tahun lalu
Di antara keluarga, tetangga dan saudara-saudara
Kini telah dijemput oleh maut yang kini juga menunggu giliranmu
Karena itu, bergegaslah dengan 'amal sholih
Karena betapa dekatnya maut menjempit kita

Ya ALLOH, bangunkan kami dari kelengahan, dan berikan kami taufiq untuk bisa menambah ketaqwaan sebelum berpindah ke alam lain. Jadikanlah kami bisa mengisi waktu untuk melaksanakan kebaikan sebelum hilang kesempatan. Berilah kami ampunan, dan juga kedua orang tua kami serta seluruh kaum muslimin dengan rohmat-MU, wahai Dzat yang paling penyayang. Semoga sholawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam serta kepada keluarga dan para shohabat seluruhnya. Aamiiiin.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

1) Diriwayatkan oleh Imam al-Bazzar dan Imam al-Baihaqi dalam kitab ats-Tsawaab, dengan sanad yang sangat dho'if. Namun sebagiannya mempunyai syawaahid (hadits-hadits penguat) yang shohih.

2) Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori dan Imam Muslim.

3) Hadits shohih berdasarkan berbagai syawahid-nya.

(4) Redaksi hadits yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi yang berasal dari hadits Jabir rodhiyaLLOOHU 'anhu. Imam Mundziri mengatakan: "Sanadnya mendekati bobot hadits sebelumnya." Maksudnya adalah hadits Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu di depan.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan V, 2012 M.

===

Disalin dari buku milik Abu Reza Taufik al-Batawy, semoga Allah menjaga dan memudahkan segala urusan kebaikannya.