Wednesday 12 April 2017

Jin makan dan minum | Jin bertempat tinggal | Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah.
Bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim.

Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat.

Bab pertama.

Alam jin.

Kesembilan:

Bangsa jin itu juga makan seperti kita (25), hanya saja makanannya tidak sama dengan makanan kita dan adakalanya dia mencuri makanan kita sebagaimana syaithan mencuri makanan zakat dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu yang diperintahkan oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk menjaganya. Dan sebagian Shahabat yang lainnya radhiyallaahu 'anhum yang diamanatkan sesuatu, akan tetapi kemudian berkurang dan berkurang terus, karena dicuri oleh jin (26), karena jin mempunyai sifat suka mencuri.

Kesepuluh:

Syaithan juga bermalam dan bertempat tinggal (27), adakalanya mereka tinggal di rumah-rumah kita. Tetapi kita tidak perlu merasa takut, sebab Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda dalam sebuah hadits yang dikeluarkan oleh Imam Muslim, "Apabila seseorang masuk ke rumahnya dengan menyebut nama Allah (bismillah)..." (28)

Ini adalah suatu pelajaran yang sangat tinggi, yaitu menyebut nama Allah ketika masuk rumah yang mengakibatkan syaithan atau jin yang kufur tidak bisa bermalam di rumah kita. Kalau kita tidak mengucapkan asma Allah tatkala masuk ke rumah, jin yang kufur atau syaithan akan bermalam di rumah kita. Demikian juga apabila seseorang makan atau minum tidak mengucapkan bismillah maka syaithan ikut makan bersamanya.

Cukuplah beberapa keterangan tentang alam jin ini dan masih banyak lagi yang lainnya. Tentu akan berkepanjangan kalau saya terus menerus menerangkannya. Ini hanyalah sekedar muqaddimah, dan selebihnya bacalah ayat-ayat al-Qur-an dan as-Sunnah Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam beserta penjelasan para 'ulama tentang masalah alam jin ini.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

(25) Di antara makanan mereka adalah:

1. Tulang dan kotoran, berdasarkan hadits Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari nomor 3647:
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu, bahwasanya ia pernah bersama dengan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam membawa seember (air) untuk keperluan wudhu' dan buang hajat beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, maka tatkala ia mengikuti beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Siapa itu?" Ia menjawab, "Aku Abu Hurairah." Maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Carikan aku beberapa batu untuk aku gunakan bersuci dan jangan kamu bawakan tulang dan kotoran binatang kepadaku." Maka aku membawakan untuk beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam batu-batu yang aku bawa dengan ujung (kain) pakaianku, kemudian aku letakkan di samping beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, kemudian aku pergi. Setelah beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selesai, aku berjalan (menuju beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan bertanya), "Ada apa dengan tulang dan kotoran?" Maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Keduanya termasuk dari makanan jin..."

2. Makanan manusia yang tidak menyebut nama Allah, berdasarkan hadits dalam kitab Shahih Muslim nomor 2018:
Dari Jabir bin 'Abdillah radhiyallaahu 'anhu, sesungguhnya ia pernah mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Bila seseorang masuk rumahnya, lalu menyebut nam Allah ketika masuk dan ketika makan, maka syaithan berkata (kepada kelompoknya), 'Tidak ada penginapan bagi kamu dan tidak ada makanan malam bagi kamu.' Jika seseorang itu masuk rumahnya dan tidak menyebut nama Allah, maka syaithan berkata (kepada kelompoknya), 'Kamu mendapatkan penginapan.' Dan jika seseorang tidak menyebut nama Allah ketika makan, maka syaithan berkata (kepada kelompoknya), 'Kamu akan mendapatkan penginapan dan makanan untuk malam'."

3. Minuman terlarang, seperti minuman yang memabukkan, berdasarkan firman Allah:
"Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum) khamr, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaithan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan."
(Qur-an Surah al-Maa-idah: ayat 90)

Masih ada lagi beberapa macam makanan dan minuman jin. Silahkan lihat lengkapnya dalam kitab 'Alamul jinni wa syayathiin karya DR. Sulaiman al-Asyqar di beberapa tempat, di antaranya halaman 25-27, dan halaman 77.

(26) Maksudnya adalah kisah Ubay bin Ka'ab radhiyallaahu 'anhu yang tercantum dalam kitab Sunanul Kubra karya Imam an-Nasaa-i dan lain-lain, dengan lafazh berikut:
Dari Ubay bin Ka'ab radhiyallaahu 'anhu, bahwasanya Ubay pernah menjaga penjemuran kurma dan ia mendapatinya mengurang (terus), maka dia pun menjaganya (dengan seksama), dia pun mendapati seekor binatang yang menyerupai seorang anak kecil yang sudah baligh. (Ubay) berkata: Aku mengucapkan salam kepadanya, maka ia pun menjawab salamku, maka aku bertanya, "Siapa kamu, jin atau manusia?" Ia menjawab, "Jin." Ia berkata, "Peganglah tanganku." Maka aku pun memegang tangannya. Ternyata tangannya adalah tangan anjing dan bulu anjing, ia berkata, "Beginilah bentuk rupa jin," ia berkata, "Aku telah mengetahui bahwa pada bangsa jin ada yang lebih daripada aku." Ubay berkata kepadanya, "Apa yang membuatmu berbuat seperti itu?" Ia menjawab, "Telah sampai (berita) kepada kami bahwa engkau adalah orang yang suka bershadaqah, maka kami ingin mendapatkan bagian dari makananmu." Maka Ubay bertanya lagi, "Apa yang dapat menjaga kami dari kamu?" Ia menjawab, "Ayat ini (yaitu) ayat kursi." Kemudian Ubay pergi (menemui) Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan mengabarkan kejadian tersebut (kepada beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam), maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun bersabda, "Benarlah si khabits (yang buruk)."
Hadits ini telah diriwayatkan oleh Imam an-Nasaa-i dalam kitab Sunanul Kubra dan dalam kitab 'Amalul Yaum wal Lailah nomor 966-967, Imam ath-Thabrani dalam kitab Mu'jamul Kabir 1/201 nomor 541, Imam al-Hakim dalam kitab al-Mustadrak dan yang lainnya, lihat juga keterangan yang lengkap dari al-Hafizh Ibnu Hajar dalam kitab Fat-hul Bari 4/489.

(28) Maksudnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim nomor 2020 yang telah berlalu keterangannya sebelum ini.

===

Maraji'/ sumber:

Buku: Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim, Penulis: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullah, Penyusun: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullah, Penerbit: Darul Qolam - Jakarta, Cetakan kedua, Tahun 1425 H/ 2004 M.