Saturday 15 April 2017

Ringkasan Shahih Bukhari 70-76

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari.

Ringkasan Shahih Bukhari.

Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani.

Kitaabul ilmi.

3. Kitab Ilmu.

39. Bab: Dosa Orang yang Berdusta Atas Nama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.

70. Dari 'Ali (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, 'Janganlah kalian berdusta atas namaku, karena sesungguhnya barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka hendaknya ia akan masuk ke Neraka.'"

71. Dari Amir bin 'Abdullah bin Zubair dari ayahnya, ia berkata: Aku berkata kepada Zubair bahwa "Aku tidak pernah mendengar engkau meriwayatkan satu hadits pun dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, sebagaimana si Fulan dan si Fulan lainnya meriwayatkan hadits?" Zubair menjawab, "Aku memang tidak pernah berpisah dari beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam), tetapi aku pernah mendengar beliau bersabda, 'Barangsiapa yang berdusta atas namaku, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempatnya di Neraka.'"

72. Anas (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Sesungguhnya yang mencegahku untuk menyampaikan banyak hadits kepada kalian adalah, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah bersabda, 'Barangsiapa sengaja berdusta atas namaku, maka hendaknya ia bersiap-siap menempati tempatnya di Neraka.'"

73. Dari Salamah bin al-Akwa' (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Aku mendengar Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, 'Barangsiapa mengatakan atas namaku sesuatu yang tidak pernah aku katakan, maka hendaknya ia bersiap-siap menempati tempatnya di Neraka.'"

74. Dari Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu), dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bersabda, "Barangsiapa berdusta atas namaku dengan sengaja, maka hendaklah ia bersiap-siap menempati tempatnya di Neraka."

40. Bab: Penulisan 'Ilmu

75. Dari Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu), bahwa suku Khuza'ah membunuh seorang laki-laki dari bani Laits pada tahun penaklukan kota Makkah, sebagai pembalasan atas dibunuhnya seorang suku Khuza'ah oleh bani Laits [pada masa jahiliyah, 8/38]. Ketika kejadian itu diberitakan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau lalu menaiki untanya dan berbicara [kepada orang-orang. Beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) memuji Allah dan menyanjung-Nya, 3/94] lalu bersabda, "Sesungguhnya Allah telah melindungi Makkah dari pasukan bergajah, memberi kekuatan kepada Rasulullah dan orang-orang mukmin untuk menaklukkannya. Ketahuilah, tidak dihalalkan kepada seorang pun sebelum dan sesudahku untuk berperang di negeri ini, kecuali hanya kepadaku sesaat di siang hari penaklukkan. Ketahuilah, bahwasanya Makkah pada saat ini adalah haram. Tidak boleh dipotong durinya dan tidak boleh ditebang pohonnya, dan tidak boleh pula diambil barangnya yang tercecer kecuali untuk memberitahukannya. Barangsiapa yang keluarganya terbunuh, maka ia boleh memilih antara dua: minta diyat (denda) atau menuntut balas (pembunuhan)." Lalu datang seorang laki-laki dari penduduk Yaman [yang dikenal dengan panggilan Abu Syah] dan berkata, "Tuliskanlah untukku wahai Rasulullah." Lalu beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) pun bersabda, "Tuliskan untuk si fulan itu." (Dalam riwayat lain: Untuk Abu Syah) kemudian berkata pula seorang laki-laki dari suku Quraisy (dalam riwayat lain: al-'Abbas), "Tidak boleh dicabut selain idzkhir (73) wahai Rasulullah, karena idzkhir ini kami pakai di rumah dan kuburan kami." Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Ya, selain idzkhir." [Aku katakan kepada al-Auza'i, "Apa maksud perkataannya, "Tuliskan untukku wahai Rasulullah?" Ia berkata, "Khutbah yang ia dengar dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam itu."]

76. Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Tidak seorang pun di antara shahabat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang lebih banyak dariku dalam mengumpulkan hadits dari beliau, kecuali 'Abdullah bin 'Amr bin al-Ash. Dia menulis hadits-hadits yang tidak aku tulis."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

(73) Tumbuhan yang aromanya wangi.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.