Thursday 6 April 2017

Pengantar Cetakan Pertama | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan.

Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.

Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Pengantar Cetakan Pertama.

Segala puji bagi ALLOH Ta'ala, kepada-NYA kita memberikan sanjungan, memohon pertolongan dan ampunan. Kepada-NYA pula kita senantiasa berlindung dari kejahatan diri dan keburukan 'amal perbuatan kita. Barangsiapa yang diberikan petunjuk oleh-NYA, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu menyesatkannya, dan barangsiapa yang disesatkan-NYA, maka tidak akan ada seorang pun yang mampu memberikan petunjuk kepadanya. Aku bersaksi bahwa tidak ada Ilah (yang berhak di'ibadahi dengan benar) melainkan hanya ALLOH semata, tiada sekutu bagi-NYA. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan Rosul-NYA. Amma ba'du.
Mudah-mudahan ALLOH menyatukan kita semua untuk senantiasa mencintai-NYA dan mengikuti sunnah Rosul-NYA. Wahai saudaraku, akan tampak jelas oleh kita kedudukan dan posisi puasa dalam Islam serta pahala, keutamaan dan kemuliaan yang akan diperoleh oleh orang yang berpuasa karena mencari keridhoan ALLOH. Dan hal itu akan dapat dicapai sesuai dengan jauh dan dekatnya kepada pelaksanaan Sunnah Rosul shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam. Sebagaimana hal tersebut telah diisyaratkan oleh Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam:

"Berapa banyak orang yang berpuasa, ia tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya itu kecuali rasa lapar dan haus." (1)

Oleh karena itu, merupakan suatu keharusan untuk mengetahui sifat puasa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam serta kewajiban, cara-cara, dan do'a-do'a yang digunakan di dalamnya. Untuk selanjutnya menerapkannya dalam pengamalannya.

Untuk mengetahui hal tersebut secara rinci sangat sulit dilakukan oleh kebanyakan orang, karena itu kami memandang perlu untuk menyusun satu buku tersendiri yang memuat semua hal yang menyangkut sifat puasa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam di bulan Romadhon, yang ditujukan bagi seluruh kaum Muslimin yang benar-benar beriman, yang tidak bermaksiat kepada ALLOH dan Rosul-NYA.

Dan kami telah mencermati ayat-ayat al-Qur-an dan hadits-hadits shohih yang membahas tentang puasa, lalu kami mendapatkan bahwa puasa itu terdiri dari dua macam:

1. Puasa wajib.
2. Puasa sunnat.

Lalu, kami memohon pertolongan kepada ALLOH untuk menulis tentang puasa wajib. Sebab, seorang Muslim tidak akan mendekatkan diri kepada ALLOH dengan sesuatu yang lebih baik dari apa yang telah DIA wajibkan kepadanya, sebagaimana yang telah disebutkan di dalam hadits al-Wali yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori.

Dan kami terinspirasi untuk menyusun dan mengklasifikasi buku ini dari fase-fase yang dilalui oleh proses diwajibkannya puasa, kemudian dari realita praktek puasa.

Semua yang benar dan baik yang kalian dapatkan dalam buku ini berarti dari ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala, dan semua kesalahan yang kalian dapatkan di dalamnya adalah berasal dari kami sendiri dan juga syaithon. Dan kami berlindung kepada ALLOH darinya dalam hidup dan mati kami. Dan kami memohon kepada ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala, taufiq serta kelurusan dalam ucapan dan 'amalan. Sesungguhnya DIA Maha mendengar lagi Maha mengabulkan.

Ditulis dua penuntut 'ilmu syari'at
Salim bin 'Ied al-Hilali dan 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid
25 Romadhon 1403 H

Baca selanjutnya:

Daftar Isi Buku Ini.

Daftar Buku Perpustakaan Ini.

===

Catatan Kaki:

(1) Takhrij hadits ini akan diberikan selanjutnya.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.