Saturday 29 April 2017

Adabul Mufrad 118-120

Adabul Mufrad.

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari.

Kitab Tetangga.

65. Bab Tetangga yang jelek.

118. Abu Musa (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

'Tidak akan terjadi Kiamat kecuali seorang pria itu membunuh ayahnya, saudaranya dan tetangganya.'"

66. Bab Tidak mengganggu tetangganya.

119. Abu Hurairah (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Ada seseorang bertanya pada Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, 'Wahai Rasulullah, wanita itu bangun malam dan berpuasa di siang hari, dia juga berbuat baik dan bersedekah dan mengganggu tetangganya dengan lidahnya.' Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

'Tidak ada kebaikan baginya, dia adalah penduduk Neraka.'

Mereka lalu berkata, 'Dan ada wanita yang lain yang melakukan shalat fardhu dan bersedekah dengan gandum dan tidak mengganggu tetangganya.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda:

'Dia adalah dari penduduk Surga,'"

120. 'Umarah bin Ghurab berkata bahwa bibinya pernah bertanya pada 'Aisyah (Ummul Mu-'minin) ra-dhiyallaahu 'anha, "Sesungguhnya suami salah seorang di antara kami punya hajat padanya, tetapi dia tidak mau, mungkin dalam keadaan marah atau mungkin dalam keadaan tidak bergairah, apakah itu dosa bagi kami?" 'Aisyah menjawab, "Ya, sesungguhnya salah satu dari haknya adalah jika dia menginginkanmu sedang kau berada di atas Qatab (tempat duduk di atas unta) maka jangan kalian mencegahnya." Kukatakan, "Kalau dia dalam keadaan haidh dan tidak ada baginya dan suaminya kecuali satu tempat tidur atau satu lihaf (pakaian yang menutupi seluruh tubuh), apa yang dilakukannya?" 'Aisyah menjawab, "Hendaknya dia mengencangkan sarungnya lalu dia tidur bersamanya, maka bagi dia (suaminya) apa yang di atasnya. Kuberitahu engkau apa yang dilakukan oleh Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam, bahwa beliau pernah bermalam bersamaku, lalu kugiling gandum dan kubuatkan roti. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) masuk lalu menutup pintu kemudian beliau memasuki masjid. Jika akan tidur beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) tutup pintu, qirbah dan cawan, serta mematikan lampu. Maka beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) kutunggu sampai kembali agar aku dapat memberinya makan roti pipih, tetapi tidak juga kembali. Sampai aku tertidur. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) lalu tersiksa oleh dingin. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) kemudian menemuiku dan bersabda, 'Hangatkanlah aku, hangatkanlah aku.' Kukatakan, 'Aku dalam keadaan haidh.' Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) bersabda, 'Ya, meskipun engkau haidh! Lebarkanlah kedua pahamu.' Maka kulebarkan kedua pahaku. Beliau (shallallaahu 'alaihi wa sallam) lalu meletakkan pipi dan kepalanya di atas pahaku sampai beliau merasa hangat. Tiba-tiba ada kambingnya tetangga yang menghampiri hewan piaraan. Dia masuk dan menuju roti lalu mengambilnya dan kemudian membelakangi diri sambil membawa rotinya. Maka aku gerakkan tubuhku dari Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam. Beliau lalu bangun. Maka aku kejar kambing itu ke pintu. Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda:

'Ambillah apa yang kau dapatkan dari rotimu dan jangan kau ganggu tetanggamu dengan kambingnya.'"

* Isnadnya dha'if.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M.