Friday 21 April 2017

Ringkasan Shahih Bukhari 80-82

Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari.

Ringkasan Shahih Bukhari.

Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani.

Kitaabul ilmi.

3. Kitab Ilmu.

44. Bab: Diam untuk Mendengarkan 'Ulama

80. Dari Jarir (ra-dhiyallaahu 'anhu), bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepadanya pada waktu haji Wada', "Suruhlah manusia untuk tenang!" Kemudian beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Janganlah kalian kufur sesudahku, dimana sebagian kalian membunuh sebagian yang lain."

45. Bab: Anjuran untuk Orang Alim, Jika Ditanya Tentang Siapakah yang Lebih Mengetahui? Maka Hendaknya Menyerahkannya Kepada Allah

(Haditsnya adalah hadits Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma) yang panjang, yaitu tentang kisah Nabi Khidir dan Nabi Musa ('alaihimas salaam), yang akan disebutkan pada kitab ke 65 bab 18).

46. Bab: Bertanya Sambil Berdiri Kepada Seorang Alim yang Sedang Duduk

81. Dari Abu Musa (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata, "Seorang laki-laki (dalam riwayat lain: Seorang badui 3/51) datang kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam lalu berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah perang fi sabilillah (di jalan Allah)? Di antara kami ada yang berperang karena marah dan panas hati. [Ada juga yang berperang karena berani dan ada pula yang berperang karena ingin dilihat orang {riya'}.' (Dalam riwayat lain: Ada orang yang berperang karena ingin mendapatkan harta rampasan, ada orang yang berperang untuk dikenang, dan pula ada orang yang berperang agar dilihat kedudukannya, siapakah di antara mereka yang fi sabilillah? 3/206) Kemudian Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) mengangkat kepalanya, beliau tidak mengangkat kepalanya jika si penanya tersebut tidak berdiri, lalu bersabda, 'Siapa yang berperang untuk menegakkan kalimat Allah setinggi-tingginya, maka ia berperang di jalan Allah 'Azza wa Jalla.'"

47. Bab: Bertanya dan Memberi Fatwa Ketika Melontar Jumrah

(Haditsnya adalah hadits 'Abdullah bin 'Umar (ra-dhiyallaahu 'anhuma) yang telah disebutkan, yaitu hadits nomor 62).

48. Bab: Firman Allah, "Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit." {QS. Al-Israa' (17): 85}

82. Dari 'Abdullah (Ibnu Mas'ud) (ra-dhiyallaahu 'anhu) berkata, "Ketika aku berjalan bersama Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di [antara 8/189] reruntuhan rumah-rumah (dalam riwayat lain: di antara ladang-ladang 5/228) (76) di Madinah, saat beliau bertelekan tongkat dari pelepah kurma, kami melewati sekelompok yahudi. Salah seorang mereka berkata kepada yang lainnya, 'Tanyakan kepadanya tentang ruh.' [Yang lainnya berkata, 'Bagaimana kalau ditanyakan kepadanya' 5/228] Yang lainnya berkata, 'Jangan tanya dia, karena dia akan menjawab dengan sesuatu yang (dalam riwayat lain: 'Jangan, dia akan memperdengarkan kepada kalian sesuatu yang 8/144) tidak kalian sukai.' Akan tetapi yang lainnya berkata, 'Mari kita tanya dia.' [Orang-orang lainnya berkata, 'Ayo tanya dia.'] Kemudian salah seorang dari mereka berdiri [mendekati beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam)] dan bertanya, 'Wahai Abu Qasim! Apakah yang dimaksud dengan ruh?' Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam terdiam [beliau tidak memberikan jawaban apa-apa kepada mereka], (dalam riwayat lain: beliau berhenti sebentar) [sambil bertelekan pada tongkat, sementara aku di belakangnya 8/188], aku duga pada saat itu wahyu sedang diturunkan, [maka aku pun mundur hingga wahyu selesai], lalu aku kembali ke posisiku semula. Setelah selesai diturunkan, beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) pun membaca, "Mereka bertanya kepadamu tentang ruh. Katakanlah kepada mereka, 'Ruh itu urusan Rabbku.' Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan kecuali sedikit." {QS. Al-Israa' (17): 85}" -Al-A'masy berkata, "Demikianlah dalam {riwayat} bacaan kami- [lalu salah seorang mereka berkata kepada yang lainnya, "Sudah kukatakan pada kalian, jangan tanya dia!"]

49. Bab: Meninggalkan Sebagian Ikhtiar Karena Takut Sebagian Manusia Tidak Memahaminya Sehingga Melakukan Kesalahan yang Lebih Besar

(Haditsnya adalah hadits 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma), yang akan disebutkan pada kitab ke 25 bab 42).

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

(76) Al-Hafizh berkata, "Ini yang lebih benar, karena Muslim juga telah mengeluarkannya dari jalur lain, yaitu Abu Mas'ud dengan lafazh (كان في نخل).

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.