Wednesday 29 March 2017

Adabul Mufrad 48-51

Adabul Mufrad.

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari.

Kitab Berbakti kepada kedua orang tua.

Bab 25. Wajibnya Menyambung Hubungan Keluarga.

48. Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu berkata, "Ketika turun ayat 217 dari surat asy-Syu'ara:

'Dan berilah peringatan kepada kerabatmu yang terdekat.'

Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam lalu bangkit dan menyeru:

'Wahai bani Ka'ab bin Luay, selamatkan diri kalian dari api Neraka. Wahai bani 'Abdi Manaf, selamatkan diri kalian dari api Neraka. Wahai bani Hasyim, selamatkan diri kalian dari api Neraka. Wahai bani 'Abdil Muthalib, selamatkan diri kalian dari api Neraka. Wahai Fathimah binti Muhammad, selamatkan dirimu dari api Neraka karena sesungguhnya aku tidak dapat melindungimu dari Allah sedikitpun. Hanya saja bagian kalian ada hubungan keluarga yang akan aku sambung.'"

Bab 26. Hubungan Keluarga.

49. Abu Ayyub al-Anshary berkata, "Ada seorang Arab badui yang menemui Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam ketika beliau berada di tengah perjalanan. Orang badui itu berkata, 'Beritahukanlah kepadaku sesuatu yang akan mendekatkan diriku kepada Allah dan menjauhkan diriku dari api Neraka?' Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

'Engkau menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dirikanlah shalat serta menunaikan zakat dan menyambung hubungan keluarga.'"

50. Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu berkata, "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

'Ketika Allah menciptakan makhluk dan telah selesai muncul Rahim. Allah Ta'ala berfirman, 'Mah.' Rahim lalu berkata, 'Ini adalah tempat siapa yang berlindung kepada-Mu dari terputusnya. Allah Ta'ala lalu berfirman, 'Apakah engkau mau kalau Aku sambung siapa yang menyambungmu dan akan Aku putus siapa yang memutusmu?' Rahim menjawab, 'Benar, ya Allah.' Allah Ta'ala lalu berfirman, 'Maka itu (adalah ditetapkan) bagimu.'"

Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu berkata, "Bacalah firman Allah:

'Maka apakah kiranya jika kalian berkuasa kalian akan membuat kerusakan di bumi dan memutuskan hubunga keluarga?' (QS. Muhammad: 22)."

51. Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma) mengucapkan ayat [yang artinya]:

Dan berikanlah pada sanak famili haknya, juga orang miskin dan ibnus sabil (orang dalam perjalanan).

Dia lalu berkata, "Allah memulai dengan memerintahkannya dengan mewajibkan pemenuhan hak-hak dan menunjukkan padanya bahwa perbuatan yang terbaik adalah apabila dia mempunyai sesuatu dengan firman-Nya [yang artinya]:

Dan berikanlah pada sanak famili haknya, juga orang miskin dan ibnus sabil (orang dalam perjalanan).

Dan memberitahu kepadanya jika dia tidak punya sesuatu bagaimana mengucapkannya. Dia berfirman [yang artinya]:

Dan jika kamu berpaling dari mereka karena rahmat dari Tuhanmu yang engkau harapkan maka ucapkanlah ucapan yang lembut.

Seolah-olah sudah terjadi dan mungkin akan terjadi, insya Allah. Firman-Nya [yang artinya]:

Dan jangan engkau jadikan tanganmu terikat pada lehermu.

Jangan engkau memberikan sesuatu:

Dan jangan engkau terlalu melebarkan tanganmu.

dalam memberikan apa yang kau miliki:

Maka engkau akan tercela.

Orang-orang yang datang kepadamu akan menghinamu setelah mereka tidak menemukan apapun padamu:

Merugi.

Orang yang datang kepadamu menjadikanmu merugi.

* Isnadnya dha'if.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M.