Thursday 23 March 2017

Adabul Mufrad 16-20

Adabul Mufrad.

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari.

Kitab Berbakti kepada kedua orang tua.

Bab 7: Durhaka pada kedua orang tua.

16. Warad penulis Mughirah bin Syu'bah berkata, "Pernah Mu'awiyah menulis surat pada Mughirah yang bunyinya, 'Kirimkanlah surat kepadaku yang berisi mengenai apa yang pernah kau dengar dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.'"

Warad berkata, "Maka dia mengejakan kepadaku dan kutulis ucapannya yang berbunyi, 'Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melarang banyak bertanya dan membuang-buang harta (12) serta mengatakan si fulan berkata begini dan begitu."

Bab 8: Allah melaknat siapa yang melaknat kedua orang tuanya.

17. Abu Thufail berkata, "Suatu ketika 'Ali bin Abi Thalib radhiyallaahu 'anhu ditanya, 'Apakah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengkhususkanmu dengan sesuatu yang seluruh manusia tidak diberinya?' 'Ali menjawab, 'Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak mengkhususkan aku dengan sesuatu yang tidak diberikan kepada seluruh manusia, kecuali sesuatu yang ada pada sarung pedangku ini.' Lalu dia mengeluarkan secarik kertas yang bertuliskan:

Allah melaknat siapa yang berqurban untuk selain Allah, Allah melaknat siapa yang mencuri batas-batas tanah, Allah melaknat siapa yang melaknat kedua orang tuanya, Allah melaknat siapa yang membantu orang yang berbuat kerusakan di bumi."

Bab 9: Bakti kepada kedua orang tua bukan dalam kemaksiatan.

18. Abu Darda' radhiyallaahu 'anhu berkata, "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberi wasiat kepadaku dengan sembilan perkara yaitu:

'Jangan mempersekutukan Allah meskipun (kalau tidak mau) kamu akan dipotong lehermu atau dibakar. Jangan meninggalkan shalat dengan sengaja, siapa yang melakukannya dengan sengaja jaminan Allah akan terlepas darinya. Jangan minum minuman keras karena itu adalah kunci segala kejelekan. Taatilah kedua orang tuamu, walaupun mereka itu menyuruhmu untuk menyerahkan seluruh hartamu maka serahkanlah hartamu bagi keduanya. Jangan melawan pemimpin walaupun engkau tahu bahwa engkaulah yang benar. Jangan lari dari pertempuran, meskipun engkau binasa dan teman-temanmu lari, dan berinfaqlah dari hartamu kepada keluargamu. Jangan lalai dari mengawasi keluargamu (dalam mendidik mereka) dan ajarkanlah kepada mereka untuk bertaqwa kepada Allah.'"

19. 'Abdullah bin 'Amru radhiyallaahu 'anhu berkata, "Ada seorang pria datang menemui Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan berkata, 'Aku datang kepadamu untuk berhijrah dan kutinggalkan kedua orang tuaku dalam keadaan menangis.' Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

'Kembalilah kamu pada keduanya dan jadikanlah keduanya tertawa seperti kamu telah menjadikan keduanya menangis.'"

20. 'Abdullah bin 'Amru radhiyallaahu 'anhu berkata, "Datang seorang pria kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam untuk berjuang. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bertanya,

'Apakah kedua orangmu masih hidup?' Orang itu berkata, 'Masih.' Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam lalu bersabda, 'Pada keduanyalah engkau berjuang.'"

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M.