Sunday 19 March 2017

Ringkasan Shahih Bukhari 5

Mukhtashor Shohih al-Imam al-Bukhori.

Ringkasan Shohih Bukhori.

Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani.

Kitaabul iimaani.

2. Kitab Iman.

1. Bab 1.(3). Sabda Nabi shollaLLOOHU 'alay-hi wa sallam, "Islam dibangun atas lima dasar." {Yang berarti} Iman adalah perkataan dan perbuatan, bertambah dan berkurang, sebagaimana firman ALLOH, "Supaya keimanan mereka bertambah." {Qur-an Suroh al-Fath (48): ayat 4}. "Dan KAMI tambahkan kepada mereka petunjuk." {Qur-an Suroh al-Kahfi (18): ayat 13}. "Dan ALLOH akan menambahkan petunjuk kepada mereka yang telah mendapat petunjuk." {Qur-an Suroh Maryam (19): 76}. "Dan orang-orang yang telah mendapat petunjuk ALLOH menambahkan petunjuk kepada mereka dan memberikan kepada mereka (balasan) ketakwaan." {Qur-an Suroh Muhammad (47): ayat 17}. "Dan supaya orang yang beriman bertambah imannya." {Qur-an Suroh al-Muddatstsir (74): ayat 31}. "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turunnya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, maka surat ini menambah keimanannya." {Qur-an Suroh at-Taubah (9): ayat 124}. "Karena itu takutlah kepada mereka, maka perkataan itu menambah keimanan mereka." {Qur-an Suroh Aali 'Imraan (3): ayat 173}. "Dan yang demikian itu tidaklah menambah kepada mereka kecuali iman dan ketundukan." {Qur-an Suroh al-Ahzab (33): ayat 22}. Mencintai dan membenci karena ALLOH juga merupakan bagian dari iman.

1.(4) 'Umar bin 'Abdul 'Aziz (rohimahuLLOOH) menulis surat Adi bin Adi yang isinya, "Sesungguhnya iman itu mempunyai mempunyai kewajiban-kewajiban, syari'at-syari'at, hukum-hukum dan sunnah-sunnah. Barangsiapa yang menyempurnakan semua itu berarti telah sempurna imannya, dan barangsiapa yang tidak menyempurnakannya berarti belum sempurna imannya. Jika aku masih hidup, sungguh aku akan menjelaskan kepada kalian semua hingga kalian bisa mengamalkannya. Akan tetapi jika aku mati, maka bukan berarti aku tidak ingin bersama kalian." Nabi Ibrahim 'alaihis salaam berkata, "Akan tetapi agar hatiku tetap mantap -dengan imanku-." {Qur-an Suroh al-Baqarah (2): ayat 260}.

2.(5) Mu'adz berkata, "Duduklah bersama kami sejenak, untuk {menambah atau memperkuat}keimanan."

3.(6) Ibnu Mas'ud berkata, "Keyakinan adalah seluruh keimanan."

4.(7) Ibnu 'Umar berkata, "Seorang hamba tidak akan mencapai hakikat takwa hingga ia meninggalkan keraguan di dalam hatinya."

5.(8) Mujahid berkata {dalam menafsirkan ayat} "Disyari'atkan kepada kalian." {Qur-an Suroh asy-Syuu'roo' (42): ayat 13}, Maksudnya adalah, "Kami telah mewasiatkan kepadamu wahai Muhammad, dan kepadanya (9) satu agama {agama yang sama}."

6.(10) Ibnu 'Abbas berkata, {"Bahwa maksud dari} 'Aturan dan jalan yang terang.' {Qur-an Suroh al-Maa'idah (5): ayat 48)} adalah jalan dan Sunnah."

7.(11) "Do'a kalian" maksudnya adalah keimanan kalian, berdasarkan firman ALLOH Ta'ala, "Katakanlah (kepada orang-orang musyrik), 'Tuhanku tidak mengindahkan kamu, melainkan kalau ada ibadahmu.'" {Qur-an Suroh al-Furqoon (25): ayat 77} dan makna do'a menurut bahasa adalah iman.

5. Dari lbnu 'Umar RodhiyaLLOOHU 'Anhuma berkata, "Rosululloh ShollaLLOOHU 'Alayhi Wa sallam bersabda, 'Islam itu dibangun atas lima dasar; yaitu bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah (dengan benar) selain ALLOH dan Muhammad adalah utusan ALLOH, mendirikan sholat, membayar zakat, menunaikan 'ibadah hajji, dan puasa bulan Romadhon'."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Catatan Kaki:

(3) Ini adalah bagian dari hadits Ibnu 'Umar (rodhiyaLLOOHU 'anhuma). Disambungkan oleh pengarang pada bab ini.

(4) Disambungkan oleh Ibnu Abi Syaibah dalam Kitabul Iman (nomor 135) dengan pentahkikan dariku, sanadnya shahih.

(5) Disebutkan secara bersambung oleh Ibnu Abi Syaibah nomor 105 dan 107, juga oleh Abu Ubaidillah al-Qosim bin Salam dalam bab Iman nomor 20 yang juga aku tahkik dengan sanad shahih. Imam Ahmad juga meriwayatkannya.

(6) Diriwayatkan secara maushul (bersambung) oleh ath-Thobroni dengan sanad shahih secara mauquf. Diriwayatkan pula secara marfu' tapi tidak menetapkan, sebagaimana yang dikatakan oleh Al-Hafizh Ibnu Hajar.

(7) Al-Hafizh tidak menganggapnya maushul, tapi ada riwayat lain yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan yang lainnya yang semakna, yaitu dari hadits an-Nuwas secara marfu'. Jika ingin mengetahuinya, lihat pada bukuku Shahih al-Jami' ash-Shoghir (2877).

(8) Disebutkan secara maushul (bersambung) oleh Abd bin Humaid darinya.

(9) Maksudnya adalah Nuh 'Alaihis Salaam, sebagaimana yang tersirat dalam ayat "DIA telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-NYA kepada Nuh dan apa yang telah KAMI wasiatkan kepada Ibrohim, Musa, dan 'Isa yaitu: Tegakkanlah agama dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. ALLOH menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-NYA dan memberi petunjuk kepada (agama)-NYA orang yang kembali (kepada-NYA)." (Qur-an Suroh asy-Syuuroo (42): ayat 13)

(10) Disebutkan secara maushul (bersambung) oleh 'Abdurrazzaq dalam tafsirnya dengan sanad shahih darinya.

(11) Disebutkan secara maushul bersambung oleh Ibnu Jarir juga darinya.

===

Maraji'/ sumber:

Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, tanpa keterangan penerbit, tanpa keterangan cetakan, tanpa keterangan tahun, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.