Wednesday 29 March 2017

Adabul Mufrad 31-34

Adabul Mufrad.

Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari.

Kitab Berbakti kepada kedua orang tua.

Bab 16: Menangisnya kedua orang tua

31. Thaisalah mendengar 'Abdullah bin 'Umar ra-dhiyallaahu 'anhuma berkata, "Menangisnya kedua orang tua adalah termasuk kedurhakaan dan dosa besar."

Bab 17: Do'a kedua orang tua

32. Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu berkata, "Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

'Tiga macam do'a yang terkabul, tidak diragukan lagi, yaitu: Do'a orang yang dizhalimi, do'a orang yang bepergian dan do'a kedua orang tua pada anaknya.'"

33. Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu berkata: "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

'Tidak ada bayi yang berbicara dalam buaian kecuali 'Isa putera Maryam dan Juraij.' Lalu ada yang bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapa Juraij?' Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu bersabda:

'Juraij adalah seorang rahib yang bertempat tinggal pada rumah peribadatannya. Lalu ada seorang penggembala yang menggiring sapinya di bagian bawah tempat peribadatannya. Dan ada seorang wanita dari suatu desa menemui penggembala itu. Lalu datanglah ibu Juraij pada suatu hari dan memanggilnya, 'Wahai Juraij.' Juraij ketika itu sedang shalat. Dia lalu bertanya dalam hatinya, 'Ibuku atau shalatku?' Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya lalu memanggil yang kedua kalinya. Juraij bertanya lagi dalam hatinya, 'Ibuku atau shalatku?' Rupanya dia mengutamakan shalatnya. Ibunya memanggil yang ketiga kalinya, Juraij bertanya lagi dalam hatinya, 'Ibuku atau shalatku?' Rupanya dia masih tetap mengutamakan shalatnya. Ketika sudah tidak menjawab panggilan itu ibunya berkata, 'Allah tidak akan mematikanmu wahai Juraij, sampai wajahmu dipertontonkan di depan para pelacur!' Lalu pergilah ibunya. Wanita tadi (yang menemui penggembala) kemudian dibawa menghadap raja dalam keadaan sudah melahirkan. Bertanya raja itu kepada wanita tersebut, 'Dari hubungan dengan siapa anak ini?' 'Dari Juraij,' jawab wanita itu. Raja bertanya lagi, 'Apakah dia yang tinggal di tempat peribadatan itu?' 'Benar,' jawab wanita itu. Raja berkata, 'Hancurkan rumah peribadatannya dan bawa dia kemari.' Maka orang-orang menghancurkan tempat peribadatannya dengan kapak sampai rata dan mengikatkan tangannya pada lehernya dengan tali dan membawanya menghadap raja. Di tengah perjalanan Juraij dilewatkan di hadapan para pelacur. Ketika melihatnya Juraij tersenyum dimana mereka melihat Juraij berada di antara manusia. Raja lalu bertanya padanya, 'Siapa ini menurutmu?' Juraij balik bertanya, 'Siapa yang engkau maksud?' Raja berkata, 'Dia (wanita tadi) berkata bahwa anaknya adalah hasil hubungan denganmu.' Juraij bertanya, 'Apakah engkau telah berkata begitu?' 'Benar,' jawab wanita itu. Juraij lalu bertanya, 'Dimana bayi itu?' Orang-orang menjawab, '(Itu) di pangkuan (ibu)nya.' Juraij menemuinya dan bertanya pada bayi itu, 'Siapa ayahmu?' Bayi itu menjawab, 'Penggembala sapi.' Orang-orang lalu berkata, 'Apakah akan kami bangunkan rumah ibadahmu dari emas?' Juraij menjawab, 'Jangan.' 'Atau dari perak?', kata orang-orang lagi. 'Jangan,' jawab Juraij. 'Lalu dari apa kami akan bangun rumah ibadahmu?', tanya orang-orang. Juraij menjawab, 'Bangunlah seperti semula.' Raja lalu bertanya, 'Lalu untuk apa engkau tersenyum?'. 'Untuk sesuatu yang sudah aku ketahui,' jawab Juraij. 'Telah sampai kepadaku do'a ibuku,' lanjutnya. Juraij kemudian menceritakan peristiwa yang dialaminya.

Bab 18: Menawarkan Islam pada ibu yang beragama nashrani.

34. Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu berkata, "Tidak ada seorang pun dari golongan yahudi dan nashara kecuali pasti dia mencintaiku. (Akan halnya) ibuku kuharapkan dia masuk Islam tetapi dia menolak. Lalu aku katakan padanya (sekali lagi) dia tetap menolak. Maka kutemui Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam dan kukatakan pada beliau, 'Do'akanlah ibuku.' Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam lalu mendo'akannya. Sesudah itu kutemui ibuku dan kudapati pintunya sedang tertutup. Ibuku berkata, 'Wahai Abu Hurairah, aku telah masuk Islam.' Maka Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam kuberitahu dan kukatakan, 'Do'akanlah aku dan ibuku.' Beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam kemudian berdo'a:

اَللَّهُمَّ عَبْدُكَ أَبُوْ هُرَيْرَةَ وَأُمُّهُ أَحِبَّهُمَا إِلَى النَّاسِ

Allaahumma 'abduka abuu hurairata wa ummuhu ahibbahumaa ilan naas
"Ya Allah hambamu Abu Hurairah dan ibunya jadikanlah manusia mencintai keduanya."

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:

Kitab: Adabul Mufrad, Penulis: Imam Muhammad bin Ismail al-Bukhari rahimahullah, Tanpa Keterangan Penerbit, Tanpa Keterangan Cetakan, Tanpa Keterangan Tahun, Judul Terjemahan: Adabul Mufrad, Penerjemah: Muhammad Khalid Abri, Penerbit: Syiar Semesta, Surabaya - Indonesia, Cetakan Pertama, Mei 2004 M.